Hari ini adalah hari jumat. Seperti biasa, kicauan di twitter tidak jauh
dengan Jumat Berkah, jumat Mubarak. Iya, hari jumat identik dengan twit-twit
fatwa jumat yang isinya tidak jauh dari kata-kata atau quotes yang berisi
tentang nasehat-nasehat.
Namun jumat berkah tidak berarti bagi kaum wartawan yang senantiasa
menunggu di halaman gedung KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi. Tentu mereka
tidak menunggu untuk hal-hal yang sia-sia, melainkan menunggu jadwal
pemanggilan tersangka atau tersangka yang tertunda. Kenapa tersangka yang
tertunda? Karena biasanya KPK sebelum menetapkan sebagai tersangka, KPK memberi
label saksi terlebih dahulu untuk memudahkan pemeriksaan agar bisa lebih
kooperatif. Padahal penetapan saksi oleh KPK hanyalah sebuah modus sebelum
menaikan level menjadi tersangka. Sebagai contoh misalnya, Menpora Bapak Andi
Malarangeng, sebalum beliau ditetapkan sebagai tersangka beliau adalah saksi
atas dugaan korupsi pembangunan wisma atlet dan gelanggan olah raga di Hambalang.
Selain itu, ada sahabatnya di partai berlambang mersi, sebut saja Partai
Demokrat, yaitu Anas Urbaningrum, sebelum beliau di tetapkan sebagai tersangka,
beliau juga ditetapkan sebagai saksi terlebih dahulu.
Jumat keramat, adalah nama yang kini menjadi sebuah episode yang
ditunggu-tunggu oleh kalangan wartawan. Kenapa namanya jumat keramat, nama
jumat keramat adalah nama yang ditafsirkan oleh media karena banyak tersangka
korupsi yang ditahan pada hari jumat. Entah itu karena kebetulan atau sebauh
kesengajaan, namun yang jelas sudah banyak koruptor yang ditahan pada hari
jumat.
Seperti yang kita ketahui bahwa hari jumat bagi kalangan muslim adalah
hari rayanya hari. Artinya dalam setiap hari itu ada hari yang melibihi
hari-hari lainya, yaitu hari jumat. Hari jumat bisanya umat muslim mengadakan
sholat jumat, terutama bagi muslimin. Jadi tidak jarang jika hari jumat bagi
kita yang masih sekolah, khusus hari jumat pulang lebih awal, biasanya jam
11.00.
Selain untuk orang yang masih sekolah, bagi kalangan pedagang atau pebisnis
lainnya tidak jarang kalo hari jumat libur, seperti yang dilakukan oleh bengkel
langganan saya, bengkel tersebut setiap hari jumat malah libur dan minggu malah
buka.
Jumat yang seharusnya hari yang lebih mulia dari pada hari lainya, mengapa
harus ada istilah jumat keramat? Sepertinya itu hanya sebuah istilah yang
ditafsirkan oleh beberapa kalangan dan anehnya karena pengaruh media istilah
tersebut seakan menjadi popular, terutama di media berita.
Kali ini saya akan berbicara sedikit mengenai jumat keramat dan apakah
sekeramat seperti namanya? Memang ada sekelompok orang malam jumat ada salah
satu yang dianggap keramat yaitu malam jumat kliwon, namun saya tidak akan
membahas malam jumat kliwon yang katanya dianggap keramat itu.
Jumat keramat! Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah keramat bagi
siapa? Bagi kita? Padahal telah kita ketahui semua bahwa hari jumat adalah hari
rayanya hari
Bukan? Semua sekolah dipulangkan lebih awal, kantor-kantor istirahat
kerja lebih awal dan lebih lama, serta ada beberapa usaha yang sengaja untuk
tutup di hari jumat, itu semua untuk menghormati kita sebagai muslim karena
diwajibkan untuk mendirikan sholat jumat secara berjamaah. Lantas apakah
menurut kita itu keramat? Tentu saja tidak. Jumat keramat dalam konteks ini
hanya diperuntukan mereka para koruptor. Sedangkan kita sebagai rakyat bukan
jumat keramat lagi, melainkan jumat berkah, Karena berita tentang ditahankannya
koruptor adalah berita bahagia bagi kita semua. Karena orang yang selama ini
dianggap maling uang Negara dapat ditahan.
Jadi jumat keramat berlaku bagi mereka yang tersandung kasus korupsi,
sedangkan rakyat? Jumat tetap menjadi jumat berkah, karena dengan adanya penangkapan
koruptor oleh KPK menunjukan bahwa Indonesia sedang mengalami proses
pembersihan hama dari tikus-tkus berdasi. Berita penangkapan korupsi bukanlah
berita buruk, namun berita baik karena justru dengan begitu kita semua tahu
bahwa koruptor adalah musuh kita semua, jadi sudah semestinya kita bahagia
dengan banyaknya koruptor yang sudah tertangkap, dan ada beberapa yang sudah
divonis oleh pengadilan tipikor.
Ibarat petani yang sedang meracuni tikus-tkus di sawah, sudah menjadi
hal yang wajar jika banyak bau bangkai tikus di mana-mana, namun dibalik bau
bangkai tersebut ada kebahagian di wajah petani, karena hal itu menandakan
bahwa tikus-tikus yang menjadi musuh petani sekarang berkurang. Namun
kebanyakan saat ini, orang malah banyak yang menghujat karena banyaknya bau
bangkai tikus tersebut tanpa pernah berpikir bahwa bau bangkai adalah tanda
bahwa tikus telah mati, dan itu artinya hama tikus telah berkurang.
Akhir catatan ini,
mari sholat jumat J