Beberapa bulan ini, saya sudah
terbiasa dengan kopi. Harus saya akui bahwa awalnya saya sangat anti kopi,
terlebih kopi hitam. Awalnya minun kopi membuat saya menjadi deg-degan. Namun
saya mencoba sedikit demi sedikit mulai dari kopi instan dengan varian rasa
seperti white coffe, kopi mocca dan lain-lain. Hingga pada akhirnya, sampai
saat ini setiap pagi sudah terbiasa minum secangkir kopi. Kopi pagi ini hanya
sebagai sarana dalan membiasakan agar saya tidak tidur lagi sehabis sholat
shubuh. Ya, lumayan bermanfaat lah.
Bicara soal kopi, tentu saya bukan
ahli kopi, yang tahu betul seluk beluk kopi. Mulai dari sejarah kopi, macam
kopi, serta kopi apa saja yang berada di Indonesia. Yang saya tahu hanya kopi
Kapal Api, kopi ABC, good day, coffe mix dan kopi sachet lainya yang beredar di
pasaran. Dari sekian banyak kopi yang ada sekarang ini, saya lebih memilih kopi
hitam, baik itu kopi Kapal Api atau kopi luwak.
Perlu diketahui bahwa saya tidak
bermaksud untuk promosi maupun membandingkan antara kopi satu dengan kopi yang
lain, merk satu dengab merk yang lain. Sama sekali tidak. Saya hanya ingin
berbagi melakui tulisan. Itu saja.
Kopi hitam akan nikmat jika rasa
pahit sedikit dinetralisir dengan menambahkan sedikit gula. Iya, saya biasanya hanya
mengkombinasikan gula dan kopi. Hanya itu saja tanpa susu apalagi creamer.
Perpaduan kopi dan gula dan banyaknya air panas yang tidak pas akan
menghasilkan rasa yang berbeda-beda. Pernah suatu ketika saya membuat kopi
terlalu manis, dan rasa kopi juga tidak pas di lidah. Pernah juga kopi yang
saya buat menjadi sangat pahit, dan jika perpaduan yang kurang pas rasa kopi
malah menjadi kecut. Kopi yang pas rasanya di lidah lah yang menggunakan
perpaduan antara air panas, gula dan kopi yang sesuai. Dan saya belum menemukan
perpaduan yang pas itu. Karena setiap saya membuat kopi pasti akan menghasilkan
rasa yang random.
Seduhan kopi mengandung makna yang dalam bagi mereka yang peka. Hidup itu bagaikan seduhan kopi, jika salah meraciknya tidak akan enak ketika dinikmatinya.
Seduhan kopi mengandung makna yang dalam bagi mereka yang peka. Hidup itu bagaikan seduhan kopi, jika salah meraciknya tidak akan enak ketika dinikmatinya.
Kopi akan terasa pahit jika terlalu
banyak mencampurkan kopi, serta menjadi terlalu manis ketika banyak gula, dan
kopi bisa menjadi terasa kecut ketika salah meraciknya. Belum lagi jumlah air
seduhan yang tidak sesuai, menjadikan kopi tidak terasa mantap. Begitu juga
dengan hidup ini, kita harus bisa menyikapi setiap kesulitan serta
nikmat-nikmat yang kita peroleh agar bisa menjalani hidup dengan penuh
kedamaian serta kebahagiaan, memiliki masalah namun selalu optimis bahwa kita
mampu mengatasinya, selalu diberi nikmat namun selalu pandai bersyukur. Dan
ketika kita bisa menyikapi semua yang kita alami dengan bijaksana, maka seperti
halnya dengan kopi yang tepat racikannya. Perpaduan antara manisnya gula dan
pahitnya kopi serta diseduh dengan air panas yang sesuai, akan menghasilkan
aroma serta rasa yang pas dan nikmat di lidah, tentu pada suhu air yang sesuai.
Hari ini saya belajar dari kopi,
mungkin suatu hari akan menemukan hal lain lagi yang berbeda dan lebih bermakna
lagi. Selamat menikmati kopi di pagi hari, semoga selalu semangat seperti
halnya "semangat secangkir kopi di pagi hari"
Sekian