Masumo, begitulah kata orang memanggilnya. Nama yang cukup aneh untuk
orang Indoneisa, apalagi jawa. Masumo lebih sesuai dengan nama orang japan. Mungkin
pemberian nama masumo agar kepintarannya mampu menyamai bahkan melebihi orang
jepang. Mungkin! Masumo adalah seorang laki-laki yang berusia sekitar 24 tahun,
dengan perawakan kekar serta badan tegap dengan tinggi badan yang proporsional
tentu membuat dirinya bak seorang pahlawan era majapahit.
Masumo laki-laki yang tidak begitu tampan serta memiliki kemaluan yang
sangat besar, (eh, baca: orang yang sangat pemalu). Membuat dirinya sangat
kurang percaya diri. Kesehariannya lebih sering dihabiskan dengan menyendiri
dibandingkan berkumpul dengan teman-temannya. Sejak lulus SMA dirinya
melanjutkan studi ke bangku kuliah dengan harapan mampu membuat dirinya lebih
terbuka serta tampil dengan penuh percaya diri.
Masumo adalah lelaki yang mandiri. Di kos misalnya, dia tidak pernah
dimandiin oleh Ibu kos, hehe (mandiri itu bukannya mandi sendiri ya, hehehe)
serta rajin membersihkan kamar kosnya. Meski uang jajan perbulannya sudah lebih
dari cukup, namun ia tidak pernah membawa baju kotornya ke laundry, inilah kenapa saya bilang Masumo adalah laki-laki yang
mandiri. Tidak apa-apa, mencuci, membersihkan kamar kos baginya adalah bagian
dari kebersihan dirinya, setiap cucian kering bahkan enggan untuk dipakai
sebelum di setrika. Emang manusia yang paling bersih yang pernah saya temui,
setiap ketemu dengannya pun membuat diri saya ini seakan menjadi manusia yang
sangat kotor jika dibandingkan kerapaian serta kerajinannya.
Ngomong-ngomong, sudah saya cukupkan saja membicarakan kebaikan Masumo,
entah bener atau salah apa yang saya bicarakan mengenai sisi baiknya Masumo,
jika salah anggap saja saya telah memfitnah Masumo. Masumo menurut saya orang
yang paling setia, bisa dikatakan dialah cowok idaman para wanita. Kenapa bisa
demikian? Tentu bisa, karena sudah hampir beberapa tahun ia sangat setia dengan
kamar kosnya, disaat banyak mahasiswa yang kos ditempatnya sudah hilir mudik
karena tidak betah, namun dia adalah satu-satunya yang paling betah. Saya sendiri
juga tidak tahu kenapa banyak yang keluar masuk kos disitu hanya dia yang betah
untuk beberapa tahun, hal inilah yang membuat sya sedikit curiga, bahwa si
Masumo lah biangnya kenapa anak-anak kos tidak betah berlama-lama kos disitu. Namun
saya tidak sekejam itu untuk memfitnahnya, karena saya tahu betul bahwa si
Masumo adalah orang yang baik.
Terlepas dari kenapa Masumo sangat betah kos di sana (kos-kosannya),
saya juga heran, betapa setianya ia terhadap warung makan tempat biasanya
makan. Hampir setiap hari makan disitu, meski menu yang ia makan berbeda-beda
setiap harinya, tapi tetap saja ada suatu pola makan yang sama, maksudnya
seperti pagi ini ia makan dengan lauk sayur pecel, bisa dipastikan dua hari
lagi, paginya juga akan makan yang sama dengan hari ini. Ketika saya ajak untuk
makan di tempat lain, dalam dirinya seakan ada rasa kecewa yang dalam. Saya
malah curiga jangan-jangan habis makan dengan saya di tempat yang berbeda ia
akan makan lagi ditempat biasa ia makan. Entahlah semoga saja tidak J
Mungkin ini termasuk orang yang mainstream bahkan sudah akut, hingga pada merk tertentu, misalnya
untuk sabun harus merk A, dan begitu juga barang-barang yang lainnya (Btw
kenapa dari sekian merk saya mengambil contohnya sabun? Entahlah mungkin naluri
laki-laki saya keluar pas nulis ini :-p) Saya malah jadi berpikir bahwa ia juga
akan sangat fanatik dengan apa yang sudah membekas dengan hatinya.
Masumo memang dulu juga pernah memiliki pacar, namun
hingga saat ini tak pernah terlihat ia menggandengan seorang wanita pun. Dan tentu
sebagai teman saya tidak akan dengan sadis menuduhnya homo, hehehe. Karena berdasarkan
riwayatnya sudah pernah punya pacar, dan itu membuat saya sedikit lebih tenang
bahwa ia bukan homo, hahaha J. Atau Masumo adalah seorang yang sangat alim hingga tak mau pacaran,
serta lebih memilih menunda pacaran serta lebih memilih berpacaran setelah
menikah, bisa jadi begitu. Namun pernah iseng-iseng saya kepo akun twitternya
namun dia bukan followers-nya Ust Felix jadi sangat sedikit kemungkinannya ia
adalah penganut semacam pacaran setelah menikah. Seperti seorang detektif saya
berusaha menggali informasi, ada apa dengan Masumo. Berdasarkan ilmu yang saya
dapatkan setelah menonton film serial detektif conan, setidaknya saya sedikit
paham apa yang harus saya lakukan untuk penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya? Nihil
tidak ada bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa ia trauma jatuh hati. Tak ada
satu postingan dalam sosmed yang menunjukan bahwa Masumo lagi galau.
Dan analisa pun menjalar lebih jauh mengenai kehidupan
Masumo, sebagai teman tentu bukan hal yang sulit untuk mengetahui kehidupan
sehari-hari Masumo. Penemuan satu, bahwa Masumo adalah bukan orang yang mudah
bosan. Meski sudah tahu kamar bakal kotor terus buktinya tidak ada kata bosan
untuk membersihkan kamar setiap hari (kalo yang ini bukannya, orang yang rajin
ya? Embohlah pokoke ngunu wae J). Dia juga sangat betah dengan kosnya padahal banyak penghuni yang
tidak betah. Kemudian tidak suka hal-hal yang baru, meski hanya tempat makan,
setelah menemunkan tempat makan yang nyaman menurutnya, ia bakal tidak mau
pindah tempat makan. Bukti selanjutnya adalah termasuk yang mainstream dengan merk tertentu, jadi
susah berganti-ganti merk.
Berkat bukti-bukti yang saya kumpulkan saya menjadi
lebih tahu tentang Masumo, baik kehidupan maupun tentang percintaannya. Jika dilihat
dari sikapnya dia adalah orang yang bisa dikatakan gagal move on atau susah move on. Tentu
dari mantannya yang terdahulu, kebiasaan dengan sang mantan membuat Masumo
merasa nyaman dan belum menemukan kenyamanan yang baru dengan orang lain. Jangankan
dengan mantan, dengan tempat makan aja jika sudah nyaman sulit pindah tempat
makan.
Begitulah Masumo, kehidupan yang dijalaninya membuat
dirinya tidak mau berpindah mencari tempat yang nyaman, sehingga yang dia tahu
hanya satu tempat nyaman. Kisahnya percintaannya dengan mantan membuatnya tidak
mampu menemukan orang yang nyaman menurutnya. Saya sebagai teman tentu akan membantunya
agar dia lebih bisa mengeksplorasi diri, melalui kegiatan-kegiatan yang
dianggap positif. Move on tentu ibarat
sebuah tempat makan, Masumo sudah mempunyai tempat makan yang favorit dan ia
sudah merasa nyaman baik dengan tempat maupun menunya. Itulah kenapa Masumo
menjadi orang yang susah move on. Masumo
sudah terlanjur nyaman pada sebuah tempat dan tidak berani mencoba tempat baru
sehingga menemukan tempat baru yang nyaman sebagai alternative. Jadi jika
tempat makannya sudah tutup kan ia masih punya tempat yang lain tadi, hahahaha
sungguh lagika yang tak masuk akal namun setidaknya patut untuk dicoba. Karena satu
yang perlu diketahui bahwa Masumo itu adalah Manusia Susah Move on.
Sekian cerita fiktif dari saya, jika ada persamaan baik tokoh maupun
tempat, saya yakin bahwa ini bukanlah suatu kesengajaan, karena kita sama-sama
tahu, bahwa kita tidak kenal sama sekali bukan? Jadi dengarkan sugesti saya,
saya hitung dari satu sampai tiga, dan pada hitungan ketiga Anda akan tertidur,
saya ulangi sekali lagi, saya hitung satu sampai tiga, pada hitungan ketiga
Anda akan tertidur, satu….. dua…… tiga dan Bye….
Semoga hari Anda menyenangkanJ