Namanya juga hidup, ada pertemuan pasti ada juga perpisahan, kata yang
sering kudengar ketika orang-orang terdekat kita satu persatu pergi meninggalkan
kita. Bukan meninggalkan untuk selamanya, hanya berpindah saja, namun kebetulan
pindahnya jauh. Bukan menjadi masalah mengapa harus ada perpisahan. Seperti
halnya dalam kehidupanku, entah sudah berapa banyak teman atau sahabat dari
semenjak masih kecil hingga beranjak dewasa, mereka satu persatu datang dan
pergi tanpa kusadari. Seperti sebuah siklus, ketika ada teman atau sahabat yang
tiba-tiba menjauh dan menghilang, di saat itulah Tuhan mengirimkan teman atau
sahabat baru untuk kita. Mungkin tidak menghilang, hanya saja terbatas oleh
jarak dan kepentingan. Aku sangat menghargai hal itu, mereka semua punya
cita-cita, yang kebetulan berbeda satu dengan yang lainnya. Mungkin itu adalah
salah satu alasan kenapa perpisahan itu harus terjadi. Berpisah untuk mengejar
cita-cita untuk meraih masa depan yang mereka impikan sejak kecil.
Namun ada juga yang mampu menjalin persahabatan dari kecil dan saling
bersama-sama hingga dewasa, selalu satu sekolah, satu kampus dan satu
pekerjaan. Saya kira hal seperti sangat jarang terjadi, meski aku juga tidak
bisa memungkiri jika persahabatan seperti itu juga ada.
Adakalanya sahabat adalah orang yang paling pengertian terhadap
permasalahan yang sedang kita alami, namun adakalanya juga ia berubah menjadi
makhluk yang paling menyebalkan. Meski
demikian, yang namanya sahabat pasti akan mampu memaklumi hal-hal semacam itu.
Hubungan persahabatan yang begitu akrab bukan berarti tidak ada lagi
celah bagi konflik-konflik, baik itu kecil maupun besar yang menyelinap dalam
hubungan persahabatan. Aku sangat yakin dalam hubungan persahabatan pasti akan ada
yang namanya konflik. Jika ada yang mengatakan bahwa selama membina hubungan
persahabatan bertahun-tahun tidak pernah mengalami konflik sekecil apapun, aku
malah ragu dengan hubungan persahabatan mereka, apakah ia benar-benar
bersahabat atau hanya sekedar berteman biasa. Karena setiap manusia itu
berbeda-beda, mereka membawa kaca mata yang berbeda-beda yang ia peroleh dari
perjalanan hidupnya dari kecil hingga sekarang. Belum lagi dengan masing-masing
orang juga memiliki egonya masing-masing.
Di saat berkonflik itulah sebenarnya sebuah perahabatan sedang diuji.
Tentang bagaimana mereka mengatasi konflik inilah yang menentukan apakah
hubungan persahabatan akan bertahan lama atau tidak. Terkadang karena ego kita,
kita jadi saling berselisih paham, dan menganggap pendapat kita lah yang paling
benar. Belum lagi masalah-masalah kecil yang menjadikan masing-masing dari kita
saling lempar kesalahan. Dan sadar atau tidak, pada saat itulah kita sebenarnya
sedang belajar untuk saling terbuka terhadap permasalahan yang sedang di hadapi
untuk menemukan solusi yang paling tepat.
Tidak semua masalah bisa dibagi dengan sahabat kita. Meski dengan
sahabat ada hal yang tidak semua bisa di bagi dengan sahabat kita, karena
masing-masing dari kita memiliki ruang privasinya masing-masing. Ada kalanya
aku juga enggan untuk berbagi masalah dengan sahabat-sahabatku, bukannya aku
tidak percaya dengan mereka, tapi aku hanya membatasi tentang permasalahan mana
yang bisa dibagi dan permasalahan mana yang cukup aku saja yang mengetahuinya. Aku
rasa sahabatku tahu akan hal itu, sehingga tak pernah menjadi soal jika adakala
aku menjadi orang yang sangat tertutup.
Bersahabat dengan seseorang juga tidak harus memiliki karakter yang
sama, namun bisa saja dalam hubungan persahabatan satu sama lain memeiliki
karakter yang berbeda-beda. Dan karena perbedaan itulah yang akan melengkapi
satu sama lain.
Bahagia rasanya selama ini aku mempunyai sahabat-sahabat seperti kalian,
banyak hal yang bisa aku pelajari dari kalian. Terima kasih untuk kalian,
sahabatku yang selama ini membersamaiku dalam perjalanan hidup ini. Maafkan aku
jika selamanya ini aku selalu mengecewakan kalian dengan segala sikapku. Semoga
persahabatan yang selama ini kita bangun, tidak hanya sebatas cerita untuk
anak-anak kita, namun lebih dari itu, persahabatan yang terus berlanjut meski
usia ini sudah tak lagi muda.