Sekali-kali aku akan melakukan
suatu perjalanan seorang diri. Iya, sendirian! Ketempat yang dulunya tak pernah
aku kunjungi sekalipun. Tanpa ada koneksi internet yang hanya akan mengganggu
perjalananku karena aku harus sesekali mengintip sejenak apa yang sedang
terjadi di media sosial melalui smartphoneku.
Pergi seorang diri bukan berarti
aku merayakan kesendirianku. Bukan berarti pula aku adalah orang yang egois,
yang merasa bisa hidup seorang diri tanpa orang lain. Aku masih sadar, bahkan
sangat sadar bahwa sebagai manusia aku tak bisa hidup seorang diri, karena
manusia adalah makhluk sosial. Aku rasa semua orang sependapat mengenai hal
itu.
Perjalanan seorang diri juga
bukan berarti untuk menunjukan ambisiku tentang kemandirianku yang menurut
orang lain tidak masuk akal. Bukan! Tapi dengan pergi seorang diri, aku
percaya, bahwa aku akan menemukan orang-orang baru yang sebelumnya aku tak
mengenalinya. Aku bisa belajar banyak hal melalui orang-orang baru itu. Belajar
dari orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda, baik itu budaya,
agama, bahasa dan sudut pandang yang berbeda pula tentunya.
Perjalanan seorang diri yang akan
membawaku kepada kesadaran bahwa tak selamanya aku bisa melakukan perjalanan
seorang diri. Karena bagaimana pun juga, aku akan butuh teman untuk mengisi
kebosananku selama perjalanan. Seorang teman yang akan terus menjaga
kesabaranku di kala aku sudah lelah menunggu. Seorang teman yang tidak hanya
menemaniku selama perjalananku tapi lebih dari itu, sebagai teman dalam
perjalanan hidupku.
Sepanjang perjalanan
di atas kereta, 12 November 2014