Welcome The Jungle!
Sebenarnya
aku sudah lama ingin menulis catatan ini, namun rutinitas yang semakin hari
justru semakin banyak menyita waktuku, jadi baru kali ini aku sempat
menuliskannya. Semoga saja tulisan ini mampu mengisi blog pribadiku yang sudah
lama tidak aku jamah.
Kini sudah hampir
satu bulan aku di wisuda. Meski aku sidang bulan agustus, namun aku baru diwisuda
dan resmi menyandang gelar ke-sarjanaanku pada tanggal 6 Desember 2014 yang
lalu. Bisa dibilang selama bulan agustus hingga desember aku bisa disebut
dengan pengangguran, namun aku tidak pernah merasakan diriku sebagai
pengangguran, karena banyak hal yang bisa aku lakukan untuk menikmati masa
luangku, jalan-jalan misalnya J
Wisuda hanya
sebagai sebuah ceremonial, bukanlah akhir dari proses belajar, namun justru
setelah wisuda lah aku merasakan, bahwa aku tak lebih hanya seorang manusia
yang di lepas begitu saja ke dalam hutan rimba, aku tidak tahu apa yang akan
terjadi dalam hutan rimba tersebut, apa yang akan aku hadapi, bagaimana aku
harus bersikap dengan kondisi yang sebelumnya tak pernah aku duga.
Diwisuda dan
resmi menyandang gelar kesarjanaan bukan berarti itu adalah hal yang mudah bagi
kita untuk mendapatkan pekerjaan, karena persaingan di dunia pekerjaan kini
malah menjadi semakin lebar, bukan hanya yang dari satu universitas lagi, namun
kita harus bersaing dengan lulusan universitas lain. Mungkin aku menjadi salah
satu orang yang beruntung, aku sudah diterima pekerjaan meski saat itu aku
belum resmi di wisuda. Dan tahukah kalian apa yang terjadi dan apa yang harus
aku lakukan di pekerjaan baruku? Sebagai freshgraduate
dan baru pertama kali masuk di dunia kerja, seperti yang aku katakan di atas,
bahwa aku seperti manusia yang yang di masukan ke dalam hutan rimba, aku tidak
tahu apa yang akan terjadi, dan apa yang akan aku lakukan dan bagaimana aku
harus bersikap dengan keadaa-keadaan yang sebelumnya tak pernah aku temui,
bahkan tak pernah aku pelajari di bangku kuliah. Hanya berbekal pengalaman
magang di dunia kerja yang hanya sebulan, namun hal itu setidaknya sedikit
membuka celah untuk mengetahui sedikit hal tentang dunia kerja yang sekarang
aku tekuni.
Jujur aku
tidak tahu apa-apa, maka dari awal saat proses interview aku begitu polosnya
mengatakan, bahwa dunia kerja adalah hal yang baru bagiku, jadi aku ingin
belajar sedikit demi sedikit, namun tak munafik jika aku juga menginginkan bayaran
atas apa yang aku kerjakan. bisa dibilang di samping aku belajar namun aku juga
di bayar atau istilah kerennya On the Job
Training.
Sebagai orang
yang baru belajar, aku harus sabar tentang apa pekerjaan yang aku jalani. Aku
harus belajar secara mandiri dengan banyak sharing
dengan senior-senior di perusahaan, dan belajar tentang apa tugas dan tanggung
jawab saya baik melalui internet maupun berdiskusi dengan rekan kerja. Selain
itu aku juga harus pandai-pandai juga menyesuaikan dengan lingkungan baruku.
Satu minggu
pertama aku hanya sekedar orientasi dengan lapangan, menyesuaian dengan kondisi
lapangan, dan baru satu minggu kemudian aku mulai berkenalan dan masuk ke dalam
lokasi produksi, karena pekerjaanku sangat berberhubungan dengan karyawan
(personalia) sehinga ketika ada masalah para karyawan produksi tahu kepada
siapa ia kan bertemu. Dan baru setelah 2 minggu tersebut, aku memberanikan diri
untuk dilepas berkerja mandiri. Dan selama berkerja itu juga aku terus belajar
tentang pekerjaan yang aku jalani ini.
Semoga hal
ini menjadi hal yang baik bagiku, menjadikan diriku terus belajar banyak hal. Kalo
ada pepatah yang mengatakan “sambil menyelam minum air”, mungkin bagiku adalah “sambil
belajar cari uang jajan”,
Boyolali, 24
Desember 2014