Belanja via OLSHOP : Husnudzon, kemudian transfer
Sekedar
sharing aja pengalaman pertama membeli barang via online. Sudah lama saya ingin membeli sepatu “Demi
Indonesia” sepatu yang sering dipakai oleh Dahlan Iskan. Saya yakin bahwa sudah
banyak orang yang mengenal beliau. Dan jujur saya kagum dengan beliau, saya
juga sudah banyak membaca tentang sepak terjang beliau pada saat menjadi
menteri BUMN pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski sudah lama ingin
membeli namun baru kesampean bisa membelinya pakai uang hasil keringat ketek
saya sendiri :)
Ceritanya
begini, ketika itu saya sudah browsing
di internet, namun nomor handphone
dan pin BBM situs resmi dahlanstore.com tidak bisa dihubungi. Pikir saya,
mungkin barang yang ada sudah kehabisan stok. Kemudian saya meminta bantuan
sahabat saya untuk mencarikan informasi, namun juga tidak ada kabar.
Iseng-iseng saya mengirim email kepada mantan wartawan jawapos, beliau adalah
orang yang bisa dibilang dekat dengan DahlanIskan dan hal-hal tentang dahlanis.
Awalnya ragu, apakah email saya akan dibalas, namun selang beberapa jam setelah
saya mengirim email, ternyata ada balasan email dari beliau. Dalam balasan
emailnya stok yang ada di beliau habis dan saya disuruh untuk memberi nomor
handphone saya agar bisa segera dihubungi ketika ia sudah mendapatkan stok.
Saya tidak
sabar, dan mencoba mencarinya di situs jual-beli online, “pikirku kali aja ada
yang gelar lapak” dan ternyata ada yang menjualnya. Saya mencoba mengirim pesan
singkat via SMS, menanyakan apakah stoknya masih ada atau tidak. Awalnya agak
ragu, karena biasanya situs jual-beli online
sangat fast respon, namun SMS saya baru
dibalas keesokan harinya. Saya kemudian menelponnya untuk lebih jelasnya, apakah
stoknya masih ada, serta ukuran yang sesuai kaki saya ada atau tidak. Ternyata
ukuran untuk sepatu ini berbeda dengan sepatu pada umumnya, yaitu dengan
menaikan satu ukuran diatasnya dari ukuran biasa yang saya pakai, karena
biasanya ukuran yang saya pakai adalah 40 satu, jadinya saya memesan ukuran 41.
Ada sedikit
keraguan ketika si penjual sangat lama dalam membalas pesan SMS maupun BBM,
dalam hati saya bergumam, “Apakah, stok barangnya benar-benar ada? Apakah ia
benar-benar penjual serius atau sindikat penipuan berkedok jual-beli online?”
segera saya konfirmasi lagi, bahwa saya adalah pembeli serius, serta menanyakan
jumlah yang harus saya transfer. Ia juga tahu bahwa ada keraguan dari diri
saya, agar kami sama-sama enak ia mengirim gambar via BBM, KTP-nya. Meski ada
sedikit keraguan, saya hanya bisa husnudzon saja lah. Kemudian saya mentransfer
sesuai permintaannya. Setelah transfer segera saya mengirim foto struk bukti
transfer via BBM kepadanya, agar bisa segera dikirim.
Sempat saya
merasa aneh, kenapa saya tidak merasa curiga dan langsung transfer begitu saja,
tanpa ada beban. “Jangan-jangan saya kemaren dihipnotis hingga tanpa pikir panjang saya langsung transfer tanpa coba tracking lebih jauh
tentang akun jual-beli online
tersebut” dalam hati saya berguman. Keluarga saya pun juga menanyakan hal yang
sama, “kenopo langsung mbok transfer?
Nek ketipu terus kepiye? Eman-eman duite”. Tapi sudahlah, sekarang saya sudah transfer dan berharap bahwa itu bukan
penipuan.
Hari jumat
saya transfer, dan hari sabtunya baru
dikirim. Saya dikirimi gambar paketan yang siap dikirim dengan alamat sesuai
yang saya kirimkan kepadanya. Sedikit lega, meski saya juga tidak tahu apakah
isi paketan itu benar-benar sepatu atau malah “zonk” hanya kotak kosong. Lagi-lagi
hanya bisa huznudzon bahwa barang yang dikirim benar-benar susuai yang saya
harapkan.
Paketan
diprediksi kemungkinan senen baru sampai. Saya berpesan pada orang rumah
sebelum berangkat kerja, jika nanti akan ada kiriman paketan, diterima saja. Hingga
siang hari tak ada kabar dari rumah, kemudian setelah jam makan siang ada
telepon dari nomor tak dikenal, ternyata telepon dari pihak jasa pengirim
barang, bahwa barang akan segera dikirim, namun biasanya rumah masih sepi, dan
baru pada pulang kerja sekitar pukul 15.00 jadi saya suruh antar sekitar jam
15.30.
Pulang kerja
segera saya menanyakan pada orang rumah apakah barang paketan sudah sampai atau
belum. Ternyata sudah sampai. Segera aku buka dan
memastikan barang sesuai dengan harapan saya atau tidak. Ternyata barang sesuai
dengan harapan saya, ukurannya juga sesuai dengan kaki saya, lega sudah hati
ini. Ternyata membeli barang via online modalnya cuma satu, husnudzon, kemudian
transfer J
Semoga tidak
ketagihan berbelanja via online, dan
terhindar dari sifat hedonism J
NB: catatan
ini tidak bermaksud untuk mempromosikan barang tertentu, ataupun mempromosikan
situs jual-beli online lho