Race Moto Gp minggu ini adalah race
ke 17, digelar di sirkuit Sepang Malaysia. Sirkuit Sepang yang mengingatkan
kepada kita semua bahwa itu adalah sirkui terakhir bagi Simoncelli. Saya pun
dari sehabis dhuhur sudah khusyuk di depan teleivisi. Maklum lah, ini hari
minggu. Bermalas-malasan seakan hal wajib dalam hidup saya.
Sebenarnya saya tidak mempunyai
pembalap favorit, saya hanya suka dengan manuver-monuver pembalap Moto Gp yang
aduhai itu. Saling salip-menyalip, tikung-menikung untuk bisa finish di posisi terdepan dan menyabet
gelar juara Moto Gp. Seperti halnya dalam kehidupan asmara seseorang, yang
terkadang harus diwarnai drama saling tikung untuk bisa merebut hatinya. Cie
yang hobi nikung, hahaha J
Tak lengkap rasanya jika menonton
Moto Gp tanpa ada kopi beserta cemilannya. Saya pun segera membuat kopi hitam
serta menyiapkan beberapa cemilan sebagai teman menonton Race Moto Gp sepang.
Race sepang menjadi race penting bagi
setiap pembalap, terlebih bagi Rossi yang sementara menjadi pemuncak klasemen,
dan hanya selisih beberapa point dari
Lorenzo di posisi dua. Namun suasana panas sudah terlihat sejak sebelum balapan
dimulai. Rossi mengeluarkan statemen yang menimbulkan beberapa tafsir oleh
beberapa media. Ada yang yang menyebutka bahwa satatemen Rossi adalah salah
satu strategi Rossi agar membuat lawan sedikit down, ada juga yang menganggap bahwa Rossi sedang dikeroyok dua
pembalap spanyol. Rossi yang merupakan salah satu kandidat juara dunia Moto Gp
2015, menyebut adanya KGB. KGB yang saya maksud tentu bukan Komunis Gaya Baru,
melainkan Koalisi Gaya Baru. Kata koalisi yang lebih merujuk pada bahasa
politis, kini hadir dalam gelaran Moto Gp. Karena adanya koalisi antara rider spanyol antara Marc dan Lorenzo.
Tentu itu adalah hal yang masuk akal, karena lorenzo yang juga merupakan
kandidat juara, karena penentu juara akan ditentukan di race terakhir di Gp Valencia, Spanyol. Sedangkan Marc yang sudah
dipastikan tidak berpeluang juara selalu memberikan perlawanan terhadap Rossi,
seperti yang di lakukan ketika race
sebelumnya, di sirkuit Philip Island Australia. Marc yang selalu memberikan
perlawanan terhadap Rossi, dianggap Rossi sebagai penghalang untuk mengejar
Lorenzo. Dan point antara Lorenzo
dengan Rossi tidak akan terpaut jauh.
***
Nampaknya race segera akan dimulai, saya pun sudah mulai khusuk kembali,
remote pun saya lempar jauh dari saya, agar saya tidak kemecer untuk mengganti
acara lain. Dari awal Lorenzo sudah tacap gas memimpin race, di susul pedrosa,
Marc serta pembalap Ducati serta Rossi. Dan Pelan tapi pasti Rossi bisa
menyalip pembalap Ducati, kemudian tepat di depan Rossi ada Marc. Saya pun
sampai tidak mengedipkan mata, karena pertarungan sengit pun sebentar lagi akan
dimulai. Arah kamera pun sudah focus antara Marc dan Rossi.
Saling salip di tikungan, baik Rossi
maupun Marc melihatkan gaya salip-menyalip serta tikung-menikung yang aduhai
itu. Dalam hati saya, pertarungan itu belum kelar jika belum ada yang jatuh.
Dan benar ketika lap ke 7, Rossi menyalip dari dalam, Marc yang sedikit di
dorong melebar, kemudian seperti mendapat senggolan dari Rossi, kemudian jatuh.
Pikir saya Marc akan melanjutkan balapan, namun ternyata tidak. Marc langsung
menuju ke tim-nya. Dan saat para pemburu berita menggeruduknya nampaknya ia tidak mau berkomentar dan langsung
masuk ndekem. Mungkin di dalam Marc rodo gelo,
Kemudian adegan jatuhnya Marc diputar
berulang-ulang untuk lebih meyakinkan apa yang sebenarnya terjadi. Dalam
rekaman ulang itu nampak, kaki Rossi sengaja dupak Marc. Saya pun menganggap bahwa hal itu murni disengaja oleh
Rossi. Karena sebelum kaki Rosi ndupak
Marc, Rossi sengaja melebar agar membuat Marc keluar lintasan, kemudian mungkin
Rossi juga berpikiran jika Marc dipaksa keluar, Rossi sangat sadar bahwa “Marc ki cah bayi, iso luweh nekat”. Dan
yang terjadi malah semua njungkel,
Rossi juga akan rugi jika kehilangan point.
Dan terlihat Rossi sempat melihat Marc ketika ditikungan sesaat adegan Ndupak terjadi, Mungkin Rosi Mbatin juga
“Kie cah bayi jur gawe emosi wae” kemudian “kaki Rossi sedikit nylentik ke arah Marc. Dan gabrus, Marc njungkel. Sempat Marc mulai menyalakan motor lagi. Pikir saya mau
meneruskan balapan, namun malah menuju ke kandang lagi.
Adegan ndupak, dan jungkel pun
mulai rame di linimasa. Saya pun heran dengan mereka-mereka yang memiliki waktu
selo itu. Baru beberapa saat setelah adegan Ndupak
Njungkel tiba-tiba sudah ada meme antara Rossi dan Marc. Bener-bener selo tenan bocah kae.
Mungkin pembuat meme sudah memprediksi tanpa Marc dan Rossi race Moto Gp sudah tak akan kemripik dan gurih lagi untuk dinikmati. Hingga ia memutuskan untuk membuat meme
daripada melanjutkan menonton race
yang sudah semakin lama sedikit membosankan itu.
Saya pun tidak habis pikir, bahwa
pembelap sekelas Rossi akan melaukan hal itu. Meski saya lihat ada dua respon
yang berbeda saat adegan ndupak njungkel
itu. Ada yang bersorak gembira menyaksikan ketika Marc njungkel ketika didupak
oleh Rossi. Tentu respon ini adalah respon penggemar Rossi. Bahkan dalam
linimasa pun ada yang lebih sadis lagi “Beruntungnya Marc Cuma didupak kaya gitu, harus didupak Ndase ben ra kemlinthi, cah bayi jur gawe emosi wae”
ungkapan-ungkapan yang seakan membenarkan tindakan Rossi. Lainnya halnya dengan
pendukung Marc yang seakan-akan mengutuk tindakan Rossi terhadap idolanya,
yaitu Marc.
Hingga race berakhir pun, ketika Pedrosa, finish di posisi pertama, di
susul Lorenzo dan Rossi di posisi kedua dan ketiga. Belum ada keputusan dari Race Direction. Nampaknya penonton di
suruh bersabar menunggu hasil investigasi. Rossi pun sudah nampak sedikit tak
tenang, seakan sudah menunggu sanksi apa yang akan diberikan kepadanya.
***
Sesaat kemudian, saya melihat dari
status BBM teman, bahwa keputusan Race
Direction sudah di umumkan, dan saya pun cek di official twitter Moto GP. Ternyata Rossi harus menerima sanksi
bahwa harus terkena penalty 3 point,
serta harus menerima start di posisi
buncit ketika race terakhir di Gp
Valencia. Dari tim Yamaha pun seakan menerima hasil keputusan dari Race Direction. Race yang berat bagi
Rossi untuk memperoleh gelar juara Dunia Moto Gp. Setidaknya Rossi harus
menggeber Yamaha YZR M1 nya untuk menyalip semua pembalap, atau fans Rossi harus
banyak berdoa, agar Lorenzo ngalamun dan
njungkel.
Saya jadi teringat dalam sebuah
tulisan mojok.co yang berjudul “Manunggaling
Vallentino Rossi dengan YZR M1” bahwa ketika balapan Rossi seakan sudah
menyatu dengan motornya, sehingga menampilkan manuver-manuver ketika menyalip
di tikungan. Namun Rossi tetaplah manusia biasa. Adegan ndupak kemaren adalah sisi manusiawi dari Rossi, ketika sabar sudah
mulai tipis, hal-hal semacam itu bisa saja dilakukan oleh pembalap professional
sekelas Rossi sekalipun.
Hal yang sama juga pernah dilakukan
oleh teman saya sendiri. Ketika itu saya sedang bermain futsal dan ketika itu
tim kami dalam posisi kalah. Kami kesulitan untuk menyamakan kedudukan,
ditambah lagi kiper lawan yang sedikit kemlinthi
dan kemampleng. Saya tidak terpancing
sedikit pun oleh ucapan-ucapan kiper itu, karena saya sering bermain sebagi pemain
belakang. Situasi semakin buruk ketika kami kecolongan lagi satu goal. Situasi semakin berat! Dan
kejadian yang menurut saya adalah hal yang manusiawi itu muncul, ketika saya
mengoper ketika posisi kiper sudah tertipu dan terjatuh, sehingga teman saya
tinggal mencukil bola sedikit saja sudah pasti 100% goal, namun apa yang dilakukan teman saya? dia dengan tendangan
kencangnya malah mengarahkan bola tepat kearah kiper dan bola terpental jauh.
Saya sedikit kecewa kala itu, namun teman saya seakan puas dengan yang telah
dilakukanya. Saya dekati dia dan dia hanya bisa mengucap “maaf”. Dia pun malah
berucap “ Gone dewe kemungkinan besar
kalah, daripada kalah tur do gelo, nek ngene kie kan, aku gk gelo. SIk penting
kiper e ben nggak nggambleh wae” saya pun hanya bisa, senyum kecut, ketika
melihat kiper yang yang kemlinthi
itu, Cuma mak cep nggak ngomong
apa-apa lagi” seperti Marc yang langsung menuju ruangannya, dan tidak
berkomentar apa-apa.
Dan pelajaran penting bagi kita
semua, agar kita semua tidak kemlinthi. Salam
Sumber gambar :www.indoberita.com
Sumber gambar :www.indoberita.com