Bisa dibilang aku tidak mempunyai begitu
banyak dokumentasi atau foto-foto ketika masa kecilku. Dari aku masih bayi
hingga saat ini, ketika aku mulai beranjak dewasa. Aku tidak tahu harus
menjawab apa ketika anakku kelak mempertanyaan bagaimana dengan masa kecil sang
ayah. Aku tidak tau apa yang harus aku jawab.
Yang aku tahu, aku hanya memiliki
beberapa foto masa kecil saja. Yaitu ketika aku masih usia balita dengan kepala
botakku, dan foto keluarga yang kami lakukan ketika hari raya lebaran. Foto bersama
di rumah simbahku, yang aku masih ingat betul, kala itu rumah simbahku masih
berdinding kayu serta masih beralasankan tanah. Aku menjadi sangat bersyukur
ketika memandangi foto-foto itu.
Dan dari kurangnya dokumentasi atau
foto-foto masa kecil itulah, aku mulai berandai-andai tentang apa saja yang
akan aku lakukan kelak dengan anakku, untuk mendokumentasikan di setiap proses
tumbuh kembangnya. Apalagi di jaman sekarang ini, kamera handphone saja sudah memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya dengan
kamera digital.
Aku benar-benar ingin ikut andil
dalam memberikan sentuhan kasih sayang terhadap anakku. Maka, aku tidak pernah
bercita-cita untuk bekerja di luar kota, serta jauh dari keluargaku kelak. Aku ingin
melihat secara langsung, serta terlibat dalam mengasuh, serta mendidik anakku
kelak. Aku juga akan bergantian menjaga anakku ketika ia terbangun ditengah
malam, karena saya tidak akan membiarkan Ia terjaga seorang diri. Dan membiarkan
istriku terlelap dalam tidurnya karena aku tahu ia sudah sangat lelah.
Aku juga tidak akan membiarkan anakku
tidak memiliki foto-foto masa kecilnya, karena aku akan mengabadikan setiap
momen tumbuh kembang anakku, ketika ia mulai tengkurap, kemudian mulai belajar
berdiri, belajar berbicara dengan menyebut kata “mama” atau “ayah”. Kemdian ia
mulai berjalan, mulai pertama kali masuk sekolah, dan momen-momen lainnya yang
tentu akan aku abadikan dengan kamare handphone-ku.
Bukan hanya sekedar gambar atau
foto-foto di setiap momen perkembangan anakku, namun aku mencoba untuk
menghidupkan gambar-gambar foto anakku dengan catatan-catatan ringan seperti
halnya ketika aku menuliskan segala sesuatu di blog pribadiku.
Dari kumpulan foto-foto itu aku akan kumpulkan menjadi semacam album foto. Dan
album foto tersebut akan menjadi nampak berbeda dengan album-album foto pada
umumnya karena akan menjadi lebih hidup dengan catatan-catatan yang aku buat
untuk menjelaskan setiap momen pada gambar yang aku foto. Jadi semacam buku documenter
gitu lah.
Tentu buku documenter tersebut akan
menjadi suatu kisah tersendiri, bagiku, tentu serta bagi anakku kelak. Dan adanya
buku tersebut mampu menunjukan bahwa anakku tumbuh dengan kasih sayang
orangtuanya, terutama ayahnya. Karena aku tidak akan membiarkan anakku hidup
tanpa kasih sayang seorang ayah.
Dan ngomong-ngomong, ini sudah
berandai-andai kelak kalo punya anak, padahal sekarang jodoh aja belum
terpantau Mblo, hehehe J