Meski langit sudah mulai bergemuruh
dan kilat-kilat saling menyambar di langit Kartasura, hal itu tidak
mengurungkan niatku untuk main ke Solo. Sebenarnya satu hari sebelumnya aku
sudah berencana ke solo, namun batal, karena aku ada urusan lain yang harus aku
selesaikan.
Aku pergi ke solo dengan mengendarai
motor matic-ku, motor matic yang aku beli dengan hasil keringat ketekku sendiri.
Aku tidak peduli bahwa di solo sedang hujan dan pastinya akan mengotori motorku
yang baru saja aku cuci. Karena ada beberapa alasan kenapa aku harus pergi ke
solo. Salah satu alasannya adalah untuk keperluan penulisan di blog bersama
yang masih berusaha eksis dengan tulisan-tulisan baru, minimal setiap
minggunya. (Apalagi kalau bukan lobimesen.com) Selain itu aku juga berencana
membuat tulisan semacam catatan pendek mengenai Hujan, kenangan di kotas, dan
sedikit cerita yang aku tulis untuk mempromosikan kedai temanku (lebih tepatnya
kakak tingkatku) yang baru saja buka dua hari yang lalu. Kemudian aku
memposting tulisan tersebut dan membagikan tautannya ke akun facebook pribadiku.
Aku hanya ingin berbagi dan kalau bisa bermanfaat untuk orang lain meski hanya
sedikit sekali. Itu saja!
Pertama, aku akan ke kedai roti bakar
dan juice, kedai yang baru dibuka dua
hari yang lalu. Kedai itu bernama “Lambemoo”. Kedai yang mengusung tema modern vintage dengan menyajikan
menu-menu sehat seperti roti bakar gandum dan terigu, serta beberapa minuman
yang kaya akan serat seperti jus buah dan sup buah.
Aku memesan satu roti bakar coklat
dan sup buah alpukat untuk minumnya. Sambil menunggu pesanan aku mengobrol langsung
dengan owner kedai tersebut. Aku biasa
memanggilnya Mas Paul, kebetulan menurut kabar angin gebetannya doi adalah temanku kuliah, yaitu Diandra,
teman satu angkatanku. Kami mengobrol santai hingga pesananku datang, dan tetap
melanjutkan obrolan sembari sang owner
menanyakan apa yang kurang dari makanan dan minuman yang aku pesan, tentu hal
ini sebagai masukan yang bisa membangun juga. Namun makanan dan minuman yang
kupesan nyaris tanpa cacat, karena sudah sesuai dengan pesanan saya, terutama
untuk sup buah alpukat yang sengaja aku meminta untuk menambahkan sedikit gula
saja. Dan rasanya sudah pas di lidah saya.
Kedai mulai ramai, pegawai yang
kebetulan adalah teman-temanku semasa kuliah terlihat sedang sibuk melayani
pelanggan-pelanggan yang baru saja datang. Aku kemudian pamit, karena ada satu
tempat lagi yang harus aku kunjungi.
Kemudian aku mampir di sebuah warung
susu segar. Aku memesan susu segar panas yang ditambah sedikit coklat dan madu
untuk sekedar menghangatkan tubuhku. Sembari menyeruput susu segar panasku, aku
mulai teringat ketika kami berdua duduk bersama, kala itu kamu hanya memesan
satu gelas susu segar, aku yang sudah lapar, mengambil nasi kucing dengan beberapa
gorengan. Aku masih ingat dengan waktu yang kurang dari 15 menit itu, ketika
kita berdua duduk berdua di warung susu segar, dan hanya sedkit yang kita
obrolkan. 15 menit yang membuatku bahagia, sebelum akhirnya aku mengantarmu
pulang. Mungkin kamu sudah lupa dengan kejadian ini.
Kemudian aku melanjutkan perjalanan pulang
dengan berhujan-hujan, dan sesekali teringat dengan 15 menit di warung susu
segar. Semoga kamu lupa dengan hal itu.
Dan barulah sampai di rumah aku
berganti baju, membuat minuman hangat, kemudian menyalakan laptokku untuk
menuliskan ini semua. Dan seperti biasa, setelah selesai menuliskan semua, baru
paginya aku merapikan tulisanku dari dosa-dosa typo, serta dosa-dosa bid’ah karena tidak sesuai dengan ajaran Kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI).
Barulah ketika tulisan itu sudah rapi
aku publikasikan di lobimesen.com, dengan judul tulisan “Hujan, Kedai “Lambemoo” dan Kenangan” Bahagia bisa hidup seperti
ini. Selain bekerja untuk mencari uang, aku juga punya waktu untuk melakukan
hobiku agar tetap bahagia seperti ini.
Selamat berakhir pekan, salam J