Sore itu,
saya sudah siap akan pulang dari kantor. Baru saja keluar dari gerbang, karena
kebetulan motor saya parkirkan di luar. Secuirity yang sedang bertugas di pos
jaga memanggil saya kembali. Katanya, saya dipanggl oleh manager saya. Pikir
saya kala itu, akan ada meeting
dadakan. Dan saya cuma bisa mbatin “Nasib!, baru mau pulang, malah diajak
meeting”
Namun,
ketika saya menghadap ke Pak Manager, beliau langsung bertanya kepada saya, “Jumat – sabtu kamu ada acara nggak, Kik?”
Saya yang kala itu belum mempunyai agenda apapun, menjawabnya dengan jawaban
yang agak diplomatis, “Sementara ini
belum sih, Pak”
“Okey, ini hadiah buat kamu, karena saya Jumat – sabtu ada acara,
jadi kamu yang mewakili”
Beliau
memberikan sebuah undangan kepada saya. Waktu saya baca, ternyata undangan gathering dari BPJS Ketenagakerjaan
Klaten. Saya membayangkan bahwa acara tersebut akan berjalan formal, serius,
dan pasti membosankan. Namun, setelah manager saya menjelaskan sedikit hal
tentang acara tersebut. Bahwa acara tersebut akan diadakan di Hotel Griya
Persada Resort, Kaliurang, serta akan di akhiri dengan kegiatan outbond. Saya pun menerima undangan
tersebut. Itung-itung dapat liburan
gratisan, pikir saya.
Karena harus
check in jumat sore. Saya yang sudah
order mobil fasilitas dari perusahaan sehari sebelumnya. Kemudian, jumat pagi
saya berangkat kerja langsung membawa baju ganti yang akan saya pakai dalam
acara gathering BPJS Ketenagakerjaan
tersebut. Kebetulan acara intinya adalah Gathering
Night and Gala Dinner dengan tema coboy. Karena acara ulang tahun kantor
tempat saya bekerja tahun lalu juga ber-tema-kan coboy, saya tidak kesulitan
dalam memperoleh baju coboy. Cukup baju motif kotak-kotak, celana jeans biru,
serta topi coboy.
 |
selfie dengan costum coboy |
Sekitar
pukul 15.00 saya berangkat dari kantor menuju Kaliurang. Dan saya beruntung,
karena driver yang membawa saya kala itu, adalah seorang driver yang sukses membuat saya tidak bisa tidur di mobil, karena
saya selalu merafalkan doa-doa keselamatan. Mengingat gaya mengemudinya sedikit
slengekan. Namun demikian, saya harus
berterima kasih kepada driver saya
kala itu, karena dia tidak mau ngalang
lewat prambanan, dia memutuskan untuk melewati jalur alternatif yaitu lewat
cangkringan (kalo tidak salah). Dan hanya sekitar dua jam perjalanan, dengan
diiringi drama harus bertanya di setiap pertigaan ataupun perempatan yang
membuat kami semua ragu. Mengingat saya tidak bisa memastikan melalui GPS di handphone saya, mengingat ketiadaan
sinyal.
Kurang lebih
pukul 5 sore, saya check in di hotel.
Kemudian mandi, membuat kopi serta menonton tv sambil menunggu acara.
Tidak lama
kemudian, teman satu kamar saya datang. Seorang senior HR di perusahaan
tetangga. Satu kamar, harusnya diisi bertiga, namun untuk kamar kami, nampaknya
hanya diisi dua orang saja. Karena yang satu berhalangan untuk hadir.
Meski bisa
dibilang sudah tidak muda, kawan satu kamar saya, adalah orang yang memiliki
selera humor yang tinggi. Betapa tidak, saya pun dibuat malu olehnya. Ketika
makan malam, kami yang datang hanya memakai kaos dan sandal jepit, namun
mencoba untuk tetap percaya diri, meski yang lainnya sudah berpakaian lengkap
sesuai tema malam itu; yaitu coboy.
Sehabis
makan, saya kemudian buru-buru untuk berganti dengan pakaian coboy. Kemudian,
tak lengkap rasanya mendaku diri sebagai orang yang kekinian namun tidak
menyempatkan untuk berfoto bersama, maupun selfie
di foto board yang telah disediakan
oleh panitia acara. Kami semua seakan lupa akan usia. Berfoto layaknya abege masa kini dengan segala kekonyolannya.
Sebelum
duduk di meja yang telah disediakan, saya mlipir sebentar untuk mengambil
secangkir kopi, untuk menjaga mata ini agar senantiasa terus terjaga. Ketika
acara dimulai. Bayangan acara yang bakal berjalan, secara formal, dan
membosankan sirna begitu saja. Karena malam itu adalah sekumpulan acara “hore”
yang sifatnya sekedar untuk menjalin keakraban.
Acara gathering night and gala dinner malam
itu juga diisi dengan bagi-bagi doorprize. Saya pun kecipratan doorprize karena
telah dipermalukan dengan dikerjain mc acara untuk joget-joget yang nggak
jelas. Meski saya sadar sedang dikerjai, saya menikmati malam itu. Hiburan
musik acoustic, kemudian ada sesi motivasi dari dr Andre, serta dagelan dari
duo apalah, yang kebetulan saya lupa namanya. Membuat kita semua seakan lupa
dengan pekerjaan kita masing-maing.
Saya sangat
menikmati acara malam itu, meski saya baru pertama kali mengikuti acara yang
diadakan oleh BPJS Ketengakerjaan tersebut. Kebanyakan dari peserta sudah
saling kenal, mengingat acara tersebut, bukan kali pertama diadakan.
Puas dengan
acara hore malam itu, kami semua kembali ke kamar kita masing-masing. Mengingat
sehabis shubuh kami semua akan mengikuti kegiatan 2. Dan target kami pagi itu adalah menikmati sunrise.
Apes memang, saya dan teman kamar saya tidak bisa langsung tidur. Kami
terlibat dalam sebuah obrolan, dan mungkin baru sekitar pukul 01.00 kami
tertidur. Beruntung saya sudah menyetel alarm handphone saya. Jadi sekitar
pukul 04.00 saya sudah bangun dan sholat shubuh. Tanpa mandi terlebih dahulu,
saya berganti dengan kaos yang disediakan oleh panitia, kemudian berkumpul di
depan hotel.
Di depan
hotel sudah terparkir deretan mobil-mobil jeep yang akan mengantar kami napak
tilas menyusuri desa-desa yang terkena dampak langsung awan panas, atau sering
disebut dengan wedus gembel.
Saya satu
jeep dengan tiga karyawan dari BPJS Ketenagakerjaan. Satu laki-laki yang
merupakan staff IT, dengan dua perempuan yang lagi-lagi saya lupa berkenalan
dengan mereka. Beitulah saya, ketika sudah saling nyaman buat ngobrol, apalah
arti sebuah nama.
Meski sudah
berusia tidak lagi muda, namun driver
kami cukup trengginas ketika
mengendarai jeep di medan-medan yang terjal. Driver kami seakan sedang pamer ketangkasan, serta melakukan
pembuktian bahwa ia lebih jago daripada Vin Diesel dalam film Fast and Furious.
Selain
menjadi driver yang mengantar kami ke setiap titik tujuan kami, beliau juga
menjadi tour guide dan menjelaskan
tentang daerah-daerah yang kami lewati. Setidaknya ada tiga titik yang kami
jadikan tujuan dalam acara lava tour pagi itu. Pertama, sesuai tujuan kami,
yaitu melihat sunrise, yaitu di bekas banker, yang bernama Kali Adem. Tiba di
sana, kami langsung mengambil spot-spot paling keren untuk berfoto dengan background gunung merapi.
Sehabis dari
kali adem, kami semua menuju ke batu alien. Ada juga yang menyebutnya dengan
batu alihan. Saya tidak tahu pasti. Baru sampai di batu tersebut, sang driver
yang tadinya menjadi driver sekaligus tour guide, kini ia menjelma menjadi
fotografer kami.
 |
foto hasil jepretan driver kami |
Dan titik
terakhir, dalam perjalanan lava tour adalah di mini musium. Mini musiun
tersebut, dulu adalah rumah milik seorang lurah. Museum tersebut berisi
sisa-sisa peninggalan atau barang-barang yang tersisa pasca erupsi merapi.
Banyak sekali barang-barang yang berada di musium tersebut, seperti sepeda
motor yang seperti habis terbakar, sapi yang hanya tinggal tulang saja, serta
perabotan rumah tangga yang sudah meleleh karena terkena wedus gembel.
Untuk
mengakhiri perjalanan lava tour, kami
semua diberi bonus dengan offroad di
sungai, serta bermain basah-basahan. Saya ketagihan dengan manuver-manuver
driver kami, dan meminta satu putaran lagi, meski kawan saya yang berada di
belakang sudah ingin menyudahi saja offroad
di sungai tersebut. Namun sang driver justru langsung tancap gas dan menuruti
keinginan saya.
Ada kejadian
yang sempat membuat perjalanan lava tour
menjadi sedikit menegangkan. Salah satu jeep di rombongan kami tiba-tiba macet
ketika offroad di sungai. Kemudian
mobio jeep yang saya tumpangi berhasil mengevakuasi dengan menariknya. Namun,
ketika mobil yang macet tersebut mulai menyala, mobil tersebut justru menabrak
kami dari belakang. Kami belum memiliki firasat apa-apa kala itu.
Tepat di
depan hotel, ketika jeep-jeep sudah mulai terparkir dan menurunkan kami semua.
Terdengar suara “duerrrrrr!” ternyata mobil jeep yang sempat macet di sungat
tersebut menghantam tembok, dan salah satu penumpang terpental. Setidaknya ada
3 penumpang dalam jeep tersebut, dan mereka bertiga segera kami tenangkan
dengan diberi air minum, agar tidak shock.
Dan ternyata jeep yang mereka tumpangi remnya blong. Bersyukur kejadian
tersebut terjadi ketika kami sudah berada di depan hotel. Saya tidak tahu apa
yang terjadi jika kejadian rem blong tersebut terjadi ketika sedang offroad di medan yang terjal penuh
bebatuan.
Tanpa mandi
terlebih dahulu, kami semua langsung menuju restoran di hotel tersebut untuk
sarapan pagi. Saya dan kawan baru saya mengambil nasi goreng serta jus jambu
untuk sarapan pagi itu. Baru sehabis sarapan masih ada satu acara hore lagi,
yaitu; outbond.
Fasilitator outbond saat itu tidak asing bagi saya.
Dan ternyata ia juga merupakan HRD di salah satu peruahaan yang pernah saya
lamar. Namun, nampaknya saya gagal seleksi di perusahaan tersebut.
Kegiatan outbond ternyata tidak kalah hore-nya
dari acara-acara sebelumnya. Kami semua menikmati setiap sesi outbond yang menekankan pentingnya kerja
sama dalam sebuah tim. Setidaknya ada 3 jenis outbond yang kami lakukan siang itu. Dua game bertanding secara tim. Dan satu game yang harus kami pecahkan secara bersama-sama.
Selesai outbond, dilanjutkan dengan penutupan
acara, oleh kepada BPJS Ketenagakerjaan Klaten. Kemudian biar lebih afdol tentu dilanjutkan dengan sesi
foto-foto. Baru kemudian kami menikmati coffe
break. Serta kemudian kembali ke kamar-kamar untuk mandi dan bersiap check out.
Acara
gathering tersebut, di akhiri dengan makan siang bersama. Karena saya tidak
dijemput, saya pun memutuskan untuk nebeng
dengan kawan baru saya yang ternyata juga bertempat tinggal di Boyolali juga.
Sebelum
pulang, saya pun menepi sebentar untuk membeli oleh-oleh, apalagi kalau bukan
bak pia. Dan sebagai ucapan terima kasih, tak lupa saya menitipkan oleh-oleh
untuk keluarga kawan baru saya yang mobilnya bersedia saya tumpangi.
***
Sebenarnya
saya juga menuliskan kegiatan tentang ini untuk keperluan postingan di
lobimesen.com. Namun sengaja saya menulis lagi, semata-mata ingin mengabadikan
kegiatan “hore” yang pernah saya ikuti.
Tidak lupa
saya berterima kasih dengan Pak Bos atas liburan gratisannya. Sering-sering aja
ngajak saya untuk acara-acara hore selanjutnya ya, Pak. hehehe
Berikut oleh-oleh dari kaliurang
 |
Di bekas banjer Kali adem |
 |
foto di atas jeep |
 |
foto dengan dreecode coboy |