Sore tadi, aku dapat info dari
secuirity Pos depan, bahwa ada paketan untukku. Waktu aku lihat, ternyata paket
kiriman dari Bung Eka Pojok Cerpen, baru saja sampai.
Sabtu kemaren, yaitu tepatnya ketika
orang-orang sibuk cekrak-cekrik berfoto selfi untuk mengganti profile BBM mereka, dengan foto-foto
liburan. Aku malah sibuk dengan masuk kantor karena ada overtime. Iya, malam
tahun baru disaat suara kembang api begitu jedug cetar, aku justru dikagetkan
dengan bunyi ringtone sms dari
handphoneku. Sms dari atasan memintaku agar hari sabtu aku harus masuk karena ada
overtime.
***
Di kantor aku hampir mati karena
bosan. Kala itu di kantor hanya ada tiga orang, aku, seorang admin, dan seorang
staff bagian pay roll yang sepertinya
sedang sibuk bekerja demi kemaslahatan orang banyak. Iya, itu semua demi semua
karyawan bisa gajian on time.
Di tengah kebosanan itulah, aku mulai menggunakan fasilitas internet kantor dengan kecepatan dewa itu, untuk browsing serta melihat video-video di youtube atau sekedar mendengarkan lagu.
Kemudian aku melihat website puthutea.com untuk mencari buku-buku
karya Puthut EA sebagai bahan bacaan di sela-sela waktu. Aku ingin membeli
novel “Berani beli cinta dalam karung?” karena disana tertulis, “cinta tak
pernah tepat waktu I”. Aku yang sudah melibas habis novel “Cinta tak pernah
tepat waktu” karya Puthut EA itu, malah penasaran dengan Novel “berani beli
cinta dalam karung?”, karena pikirku kedua novel itu semacam dua bagian yang
tidak terpisahkan. Pikirku ”Cinta tak pernah tepat waktu” adalah lanjutan dari “Berani
beli cinta dalam karung?” dan aku merasa harus memiliki dan membaca semuanya agar
aku lebih lengkap membaca serta tenggelam bersama badai kenangan bersama tokoh
si Aku dalam novel.
Dan ternyata ketika aku hendak
memesan novel “Berani beli cinta dalam karung?” Bung Eka Pojok Cerpen melalui
chat facebook memberitahuku bahwa Novel itu adalah cetakan pertama, dan cetakan
kedua diberi judul “Cinta tak pernah tepat waktu” jadilah aku ingin membeli
kumpulan cerpen saja.
Sudah lama aku ingin memiliki buku “Sarapan
pagi penuh dusta” dan waktu aku menanyakan di Pojok Cerpen, ternyata masih
tersedia. Aku mencari buku lain agar sekalian ongkos kirimnya. Dan “Sebuah
usaha menulis surat cinta” sepertinya menarik. Namun sayangnya buku itu ternyata
sudah ludes terjual. Kemudian aku memesan “Sarapan pagi penuh dusta” terlebih
dahulu, sambil browsing mencari novel
sebagai bahan bacaan disela-sela waktuku.
Aku teringat dengan novel “Kambing
dan Hujan” karya Mahfud Ikhwan, yang merupakan pemenang sayembara menulis novel
dewan kesenian Jakarta 2014. Buku itu juga direkomendasikan sahabatku agar buku
itu menjadi buku wajib yang harus kubaca. “Membaca buku kambing dan hujan, aku
jadi ingat seliramu bro” katanya yang
membuatku merasa harus membaca buku itu. Ketika aku menanyakan buku itu di
Pojok Cerpen, ternyata masih tersedia. Jadilah aku memesan dua buku; kumpulan
cerpen “Sarapan pagi penuh dusta” dan Novel “kambing dan hujan”
Melalui pesan wassap, aku menyuruh
Bung Eka Pojok Cerpen untuk menghitung total yang harus aku transfer serta
ongkos kirim ke Boyolali. Dan aku berjanji akan mentransfernya setelah makan
siang.
***
Sepulang kerja, aku langsung membuka
buku itu, dan memastikan bahwa buku itu sesuai dengan yang aku pesan. Buku “Sarapan
pagi penuh dusta” dengan tanda tangan penulisnya, Puthut EA dan Buku “Kambing
dan Hujan” sesuai pesananku. Jadilah malam minggu besok tak merana dalam
kesendirian. Entah buku “Sarapan pagi penuh dusta” itu akan menjadi hiburan
bagi malam mingguku atau malah seakan merayakan kesendirianku.
Ohiya Bung Eka Pojok Cerpen,
kirimannya sudah sampai, terima kasih bonus pembatas bukunya.