Sebelumnya perkenalkan terlebih
dahulu, nama saya Riki, tak perlu lah saya menyebutkan diri saya adalah salah
satu dari kaum jomblo seperti halnya Agus Mulyadi yang senantiasa merayakan
ke-jombloan-nya. Tidak perlu! Saya seorang buruh dibalik meja yang sehari-hari
menghabiskan waktu di kantor tempat saya bekerja. Saya bekerja sebagai seorang
staff HRD yang sibuk mencari karyawan untuk memenuhi kebutuhan SDM, hingga lupa
untuk mencari pendamping hidupnya sendiri. Terkadang dalam ke-selo-an saya, saya juga sering membaca tulisan-tulisan di
mojok.co
Awalnya saya diperkenalkan oleh salah
satu sahabat saya, bahwa ada blog yang menerbitkan tulisan-tulisan yang ciamik untuk dinikmati di waktu-waktu selo. Kemudian saya obrak-obrik isi blog
mojok.co, ternyata benar. Tulisan-tulisan yang diterbitkan dalam mojok.co lain
daripada yang lain, tulisan yang vulgar dan menampilkan sudut pandang penulis
yang beraneka ragam. Saya mulai tertarik dengan tulisan-tulisan yang
diterbitkan di mojok.co. Bahkan saya rela untuk mencuri-curi waktu dikantor
hanya untuk menikmati tulisan-tulisan baru yang diterbitkan di mojok.co. Bodo
amatlah jika bagian IT sering komen kalau saya sering meggunakan internet saat
jam kerja. Saya jawab saja.”Saya manusia, juga punya bosan! Cari hiburan dikit
boleh lah, hehehe” Dan karena itu juga saya sekarang lebih suka membaca
tulisan-tulisan mojok.co melalui smartphone.
Terkadang saya juga tidak mau melewatkan momen selo saya untuk membaca tulisan-tulisan mojok.co, entah itu mau
tidur, sedang nyantai dirumah, sedang dalam perjalanan, bahkan ketika panggilan
alam mengharuskan saya segera menuju ke WC pun saya sempatkan untuk membuka
mojok.co via smartphone hehehehe J
Dari sekian banyak tulisan-tulisan
yang beredar di mojok.co entah kenapa tulisan-tulisan dari Aktifis jomblo
militan seperti Agus Mulyadi, serta tulisan-tulisan seorang traveller yang sedang menyamar sebagai
supir truck di negeri kanguru, Ostrali, lah
yang saya sukai. Mungkin bahasa yang mereka tampilkan melalui
tulisan-tulisan mereka yang mudah saya pahami dan dicerna otak saya, serta
cerita-cerita tentang pengalaman pribadi mereka yang mereka tampilkan dengan
sudut pandang mereka lah yang membuat saya rada kesengsem dengan (tulisan) mereka. Tapi sayangnya mereka berdua
adalah laki-laki semua, tak mungkin juga saya mengirim sesuatu untuk mereka
berdua seperti halnya fans-fans fanatik boyband korea. Coba kalian berdua
adalah wanita Mas, pasti sudah saya kirimi sesuatu. Hehehehehe
Sebenarnya masih banyak juga
penulis-penulis mojok yang tulisannya bagus-bagus, seperti Arman Dhani dengan
gaya menulis satirnya, Rusdi Mathari, Puthut EA yang merupakan kepala suku
mojok.co serta masih banyak penulis lainya dengan gaya yang sedikit nyleneh. Gaya penulisan yang sedikit nyleneh itulah yang membuat mojok.co
lain daripada yang lain.
Tulisan-tulisan yang beredar di
mojok.co seperti tidak ada sensor, seperti halnya kata asu yang didaerah saya adalah salah satu bentuk umpatan atau pisuhan begitu mudah untuk dijumpai
tanpa ada sensor tuuuuut atau ditulis agak berbeda seperti as*su, eh tapi yang
terakhir sedikit wagu ding. Tulisan yang
terkadang tanpa segan langsung sebut nama, dan serta kritikan-kritikan dengan bahasa
yang sangat khas penulis-penulis mojok.co. Sebut saja Jonru, Farhat Abbas,
Fadlizon, Setya Novanto, Felix Siau, Menteri Susi, bahkan sampai Presiden
Republik Indonesia, beliau yang terhormat Bapak Joko “Jokowi’ Widodo pun
menjadi bahan ditulisan mojok.
Sebuah blog yang mampu menambah ilmu
kepenulisan saya yang masih belajar
menulis meski hanya untuk dikonsumsi pribadi, posting blog serta terkadang di
posting juga di facebook. Bahasa penulisan yang jauh dari kaidah-kaidah EYD yang
selama ini saya pelajari selama masih duduk di bangku sekolah. Mojok.co
mengajari saya agar lebih berani dalam menulis dan memposting setiap tulisan
saya agar bisa dinikmati banyak orang, bukan hanya untuk konsumsi pribadi.
Terima kasih mojok.co telah
memberikan pencerahan kepada saya agar terus belajar dalam hal menulis, meski
hanya sekedar menulis di blog maupun hanya sekedar posting di facebook.
Salam