Sebelum pulang kerja, ada pengumuman
dari manager-ku, bahwa untuk besok
pagi, semua karyawan untuk level staff diminta untuk berpakaian rapi, karena akan
ada tamu penting. Tamu yang akan berkunjung besok konon adalah penggede dari kantor pusat tempat kerjaku
saat ini, yaitu salah satu pimpinan perusahaan dari Hongkong.
Mendengar kata rapi, yang ada di
pikiranku kala itu adalah, kemeja lengan panjang, celana bahan, kemudian sepatu
mengkilap. Jujur aku lebih sering pergi ke kantor dengan kemeja lengan pendek,
bahkan aku terkadang lebih suka dengan kaos berkerah, celana jeans, kemudian
sepatu kets. Aku masih merasa lebih nyaman dengan pakaian yang simpel namun
tetap rapi, dan tentu sesuai dengan karakterku, santai!
Dalam hal sepatu, aku jauh lebih
nyaman dengan sepatu kets, karena sepatu kets cukup memudahkanku dalam
pekerjaan yang menuntut mobilitas tinggi. Aku bukan tipe pekerja di balik meja,
meski sebagai staff HRD, aku lebih suka turun ke produksi. Jadi berkeliling
dari sudut gedung ke sudut gedung lain sudah hal yang biasa aku lakukan.
***
Terakhir kali memakai celana bahan,
kira-kira satu tahun yang lalu, yaitu tepatnya ketika aku sedang wisuda,
kemudian aku sudah tidak pernah lagi memakai celana bahan. Koleksi celana
panjangku pun didominasi oleh celana dengan bahan jeans, karena ketika pertama kali
bekerja, aku melihat, kebanyakan karyawan termasuk staff sering menggunakan
celana jeans ketika bekerja. Jadi, aku hanya mengikuti arus saja, karena jujur
aku lebih suka dengan celana jeans dan kaos, hehehe.
Waktu aku membuka lemari, aku mencari
celana bahan yang kupakai ketika wisuda. Dan ketika melihat celana itu ada
sesuatu yang sangat aneh. Celana bahanku tiba-tiba mengecil, padahal ketika aku
pakai ketika wisuda celana itu masih terasa longgar, namun sekarang celana itu
mengecil dan tidak muat lagi. Dalam hati, bekerja selama satu tahun telah
membuat kemajuan besar diriku, bukan hanya secara financial yang kini aku lebih
mandiri, namun perutku juga ikut sedikit maju, maju lho ya, bukan buncit! Dan
dengan terpaksa aku harus membeli celana bahan ketika dompet sudah mulai sekarat
akibat tanggal tua.
Sebelum berangkat kerja pun,
subuh-subuh aku menyetrika kemeja dan celana bahan yang baru aku beli kemarinnya.
Kemudian tidak lupa aku menyemir sepatu agar lebih mengkilap. Dan dengan rambut
klimis aku berangkat ke kantor kira-kira pukul 05.00 pagi. Karena aku kali ini
masuk shift pagi.
Ketika sampai di kantor, aku
melakukan pekerjaan sebagaimana hari-hari biasanya. Dan untuk pagi itu, banyak
karyawan yang merespon dengan penampilanku pagi itu. Aku yang biasanya lebih
suka dengan celana jeans, kaos berkerah, kemudian sepatu kets, kini
berpenampilan jauh lebih rapi, kemeja lengan panjang dengan dimasukan ke dalam
celana bahan, sepatu mengkilap dan tatanan rambut klimis. Penampilanku kala itu
membuat karyawan sempat heran “Tumben rapi, Pak?” kemudia ada juga yang sedikit
mengejek “Karyawan baru ya?”
Tidak sedikit juga yang yang mendukung
agar aku berpenampilan rapi terus untuk hari-hari kedepannya “Nah, begitu dong
Pak, HRD thu harus rapi” saya pun hanya bisa membalas senyum kepada mereka yang
menyapaku pagi itu. Rekan kerja pun juga
demikian, entah kenapa mereka seakan lebih suka dengan penampilan rapiku,
mungkin mereka sudah bosan dengan penampilanku yang menurutku cinderung santai
dan berusaha tetap sopan.
Pak managerku pun juga turut merespon
penampilanku kala itu “Wuih, Pak Riki sekarang terlihat keren!, kamu masih
pantes Kik, kalau pakai pakaian kaya gitu, kalau aku udah nggak nyaman ini kalau harus rapi kaya gini”
Dan dalam hati aku mbatin “Untuk
kedepannya, aku akan berpakaian rapi, eh tapi sekali-sekali aja ding. Ya
seperti kalau ada panggilan interview kerja gitu lah *uppsss